Kitab Baiquniyyah Terjemah

Kitab Baiquniyyah Terjemah

Kumpulan Kitab Terjemah Baiquniyah, Terjemah Baiquniyah download, Terjemah Baiquniyah for free, downlod Terjemah Kitab Baiquniyah, Penjelasan Kitab Terjemah Baiquniyah, Kitab Baiquniyah tentang hadits, riwayat hadits menurut Kitab Baiquniyah
terjemahan al-mazumah al-baiquniyyah dlm ilmu mustalah hadis

Manzhumatul Baiquniyah


أَبÙ'ـدَأُ بِالحَمÙ'ـدِ مُـصَلِÙ'ياً علـى * مُحَمَÙ'ــدٍ خَيÙ'رِ نَبيِÙ' أُرÙ'سِـلا

Aku memulai dengan memuji Allah dan bershalawat atas Muhammad, nabi terbaik yang diutus

وَذي مـنÙ' أقسـامِ الحَديثِ عِدَÙ'Ù‡Ù' * وَكُـلُÙ' وَاحِـدٍ أَتَى وَعَـدَÙ'Ù‡Ù'

 Inilah berbagai macam pembagian hadits.. Setiap bagian akan datang penjelasannya

Ø£ÙŽÙˆÙŽÙ'لُهَا الصَÙ'حِيحُ وَهُـوَ مَا اتَÙ'صَـلÙ'Ù'* إسÙ'نَادُهُ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙ…Ù' يَشُـذَÙ' Ø£ÙŽÙˆÙ' يُعَـلÙ'Ù'


Pertama hadits shahih yaitu yang bersambung sanad nya, tidak mengandung syadz dan ‘illat

 ÙŠÙŽØ±Ù'ويهِ عَدÙ'Ù„ÙŒ ضَـابِطٌ عَنÙ' مِثÙ'لِـهِ * مُعÙ'تَمَـدٌ فِي ضَبÙ'طِهِ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙ‚Ù'لِـهِ

Perawi nya ‘adil dan dhabith yang meriwayatkan dari yang semisalnya (‘adil dan dhabith juga) yang dapat dipercaya ke-dhabith-an dan periwayatan nya

وَالحَسَنُ المَعÙ'روفُ طُرÙ'قـاً وَغدَتÙ' * رِجَالَهُ لا كَالصَÙ'حِيحِ اشÙ'تَهَرَتÙ'

(Kedua) Hadits Hasan yaitu yang jalur periwayatannya ma’ruf.. akan tetapi perawinya tidak semasyhur hadits shahih

وَكُلُÙ' مَا عَنÙ' رُتÙ'بَةِ الحُسÙ'نِ قَصُـرÙ' * فَهُوَ الضَÙ'عِيفُ ÙˆÙŽÙ‡Ù'ÙˆÙŽ Ø£ÙŽÙ‚Ù'سَامَاً كَثُرÙ'

Setiap hadits yang lebih rendah dari derajat hadits hasan adalah hadits (ketiga) Dhaif dan terbagi atas banyak bagian

وَمَـا أُضِيفَ لِلنَÙ'بي المَرÙ'فُــوعُ * وَمَـا لِتَابِعٍ هُـوَ المَقÙ'طُـوعُ

Hadits yang disandarkan kepada nabi adalah Hadis Marfu’, dan yang disandarkan kepada Tabi’in adalah Hadits Maqthu’

والمُسÙ'نَدُ المُتَÙ'صِلُ اÙ'لإسÙ'نَادِ مِــنÙ' * رَاوِيهِ حَتَÙ'Ù‰ المُصÙ'طَفَى ولَمÙ' يَبنÙ'

Hadits Musnad adalah yang bersambung sanadnya perawinya sampai kepada nabi tanpa terputus
وَمَـا بِسَـمÙ'عِ كُلِÙ' رَاوٍ يَتَÙ'صِـلÙ' * إسÙ'نَادُهُ لِلÙ'مُصÙ'طَفَى فَالÙ'مُتَÙ'صِـلÙ'

Hadits yang setiap perawi nya mendengar satu sama lain dan bersambung sanad nya sampai nabi maka disebut Al Muttashil (bersambung)

مُسَلÙ'سَلٌ قُلÙ' مَا عَلَى وَصÙ'فٍ أَتَى * مِثÙ'لُ أَمَا وَاللـهِ Ø£ÙŽÙ†Ù'بَانِي الÙ'فَتَـى

Hadits Musalsal adalah hadits yang dibawakan dengan menyertakan sifat (yang selalu sama) seperti perkataan perawi “Ketahuilah, Demi Allah telah memberitahuku seorang pemuda”

كَـذَاكَ قَـدÙ' حَدَÙ'ثَنِيهِ قَائِمــا * Ø£ÙŽÙˆÙ' بَعÙ'ـدَ Ø£ÙŽÙ†Ù' حَدَÙ'ثَنِـي تَبَسَÙ'ـما

Begitu juga seperti “Si Fulan Telah bercerita kepadaku sambil berdiri” atau “setelah bercerita kepadaku, ia tersenyum”

عَزِيزُ مَرÙ'وِي اثÙ'نَينِ Ø£ÙŽÙˆÙ' ثَلاَثَــهÙ' * Ù…ÙŽØ´Ù'هُورُ مَرÙ'وِي فَوÙ'Ù‚ÙŽ مَـا ثَلاَثَهÙ'

 Hadits ‘Aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua atau tiga orang perawi sedangkan Hadits Masyhur diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi

مُعَنÙ'عَنٌ كَعَنÙ' سَعِيدٍ عَـنÙ' كَـرَمÙ' * وَمُبÙ'Ù‡ÙŽÙ…ÙŒ مَـا فيهِ رَاوٍ Ù„ÙŽÙ…Ù' يُسَـمÙ'Ù'

Hadits Mu’an’an itu seperti perkataan perawi “dari sa’id, dari Karom” dan Al Mubham itu hadits yang perawinya tidak diberi nama

وَكُـلُÙ' مـَا Ù‚ÙŽÙ„ÙŽÙ'تÙ' رِجَالُهُ عَـلاَ * وَضِـدُهُ ذَاكَ الَÙ'ذِي قَدÙ' نَـزَل
اَ
Setiap hadits yang sedikit perawinya disebut hadits ‘Aaliy dan kebalikannya disebut hadits Naazil

وَمَا أَضَفÙ'تَهُ إِلى الأَصÙ'حَـابِ مِنÙ' * Ù‚ÙŽÙˆÙ'لٍ وَفِعÙ'لٍ فَهÙ'ÙˆÙŽ Ù…ÙŽÙˆÙ'قُوفٌ زُكِن

Perkataan atau perbuatan yang kau sandarkan kepada Sahabat adalah Hadits Mauquf

وَمُرÙ'سَـلٌ مِنÙ'هُ الصَÙ'حَابِيُÙ' سَقَطÙ' * وَقُلÙ' غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَط

Hadits Mursal adalah hadits yang perawinya gugur di tingkat Sahabat dan katakanlah Hadits Gharib itu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja

وَكُـلُÙ' مَا لَـمÙ' يَتَÙ'صِلÙ' بِحَـالِ * إِسÙ'ـنَادُهُ مُنÙ'قَطِعُ اÙ'لأوÙ'صَـالِ

Setiap hadits yang tidak bersambung sanadnya disebut Hadits Munqathi’


وَالمُعÙ'ضَلُ السَÙ'ـاقِطُ مِنÙ'هُ اثÙ'نَـانِ * وَمَـا أَتَى مُدَلَÙ'سـاً Ù†ÙŽÙˆÙ'عَـان

Hadits Mu’dhal adalah hadits yang gugur pada sanadnya dua rawi. Hadits yang ditadlis ada dua macam

الأَوَÙ'لُ الاسÙ'ـقَاطُ للشَÙ'ÙŠÙ'خِ وَأنÙ' * ÙŠÙŽÙ†Ù'قُـلَ عَـمَÙ'Ù†Ù' فَوÙ'قَهُ بِعَنÙ' ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†

 Pertama, menggugurkan syaikhnya dan menukil dari perawi di atas nya dengan kata ” dari (عَنÙ') ” dan“bahwa (Ø£ÙŽÙ†ÙŽÙ')”

وَالثَÙ'انِ لا يُسÙ'ـقِطُهُ لَكِنÙ' يَصِفÙ' * Ø£ÙŽÙˆÙ'صَـافَهُ بِمَا بِـهِ لا ÙŠÙŽÙ†Ù'عَـرِفÙ'

Kedua, tidak menggugurkan (syaikh) nya akan tetapi mensifatinya dengan sifat yang tidak dikenal

وَمَا يُخَـالِفÙ' ثِقَةٌ فِيـه المَـلا * فَالشَÙ'اذُÙ' وَالمَقÙ'لُوبُ قِسÙ'مَانِ تَـلا

Hadits (tsiqah) yang menyelisihi hadits yang (lebih) tsiqah disebut dengan Hadits Syadz. Hadits Maqlub ada dua jenis

إِبÙ'ـدَالُ رَاوٍ مَا بِرَاوٍ قِسÙ'ــمُ * ÙˆÙŽÙ‚ÙŽÙ„Ù'بُ إِسÙ'ـنَادٍ لِمَتÙ'نٍ قِسÙ'ــم

Pertama, terganti (terbolak-balik) rawi yang satu dengan yang lain. Kedua, terbolak-baliknya sanad matan tertentu dengan sanad matan yang lain

وَالÙ'فَـرÙ'دُ مَا Ù‚ÙŽÙŠÙŽÙ'دÙ'تَـهُ بِثِقَــةِ * Ø£ÙŽÙˆÙ' جَمÙ'عٍ Ø£ÙŽÙˆÙ' قَصÙ'رٍ عَلَى رِوَايَـة

Hadits Fard adalah hadits yang kau kaitkan dengan periwayatan seorang yang tsiqah, atau periwayatan sebuah kelompok tertentu, atau terbatas/dikhusukan pada riwayatnya saja

وَمَـا بِعِلَÙ'ةٍ غُمُوضٍ Ø£ÙŽÙˆÙ' خَفَــا * مُـعَلَÙ'Ù„ÙŒ عِنÙ'دَهُـمُ قَـدÙ' عُرِفَـا

Hadits yang mengandung cacat yang samar atau tersembunyi dikenal oleh Ahli Hadits dengan Hadits Mu’allal

وَذو اخÙ'تِلافِ سَـنَدٍ Ø£ÙŽÙˆÙ' مَتÙ'ـنِ * مُضÙ'طَرِبٌ عِنÙ'دَ أُهَـيÙ'لِ الÙ'فَـنِÙ'

Hadits yang sanad atau matannya berselilih (memiliki perbedaan) menurut Ahli Hadits disebut Hadits Mudhtharib

وَالمُدÙ'رَجَاتُ في الحَدِيثِ مَا أَتَتÙ' * مِنÙ' بَعÙ'ضِ Ø£ÙŽÙ„Ù'فَاظِ الرُÙ'واةِ اتَÙ'صَلَتÙ'

Hadits Mudraj yaitu hadits yang datang (ditambahkan) pada (sanad atau matan) nya sebagian lafaz-lafaz perawi

وَمَا رَوَى كُلُÙ' قَرِينٍ عَنÙ' أَخِـهÙ' * مُدَبَÙ'جٌ فَاعÙ'رِفÙ'هُ حَقَـاً وَانÙ'تَخِـهÙ'

Hadist yang diriwayatkan oleh setiap teman dari saudaranya disebut Hadits Mudabbaj

مُتَÙ'فِقٌ لَفÙ'ظـاً وَخَطـاً مُتَÙ'فِـقُ * وَضِدُÙ'هُ فِيمَــا ذَكَرÙ'نَا المُفÙ'تَرِقÙ'

Kesesuaian lafaz dan tulisan (nama perawi) nya disebut Muttafiq dan kebalikan dari yang kami sebutkan disebut Muftariq

مُؤتَلِفٌ مُتَÙ'فِقُ الخَطِÙ' فَقَـــطÙ' * وَضِدُÙ'هُ مُخÙ'تَلِفٌ فَاخÙ'Ø´ÙŽ الغَلَطÙ'

Mu’talif itu jika sesuai tulisan (nama perawi) nya saja (tidak lafaznya) dan kebalikannya disebut Mukhtalif maka waspadailah kekeliruan

وَالمُنÙ'كَرُ الÙ'فَرÙ'دُ بِهِ رَاو غَــدَا * تَعÙ'دِيلُهُ لا ÙŠÙŽØ­Ù'مِــلُ التَÙ'فَـرُÙ'دَا

Hadits munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang tidak diterima ta’dil nya dalam keadaan menyendiri

مَتÙ'رُوكُهُ مَا وَاحِدٌ بِهِ انÙ'فَــرَدÙ' * وَأَجÙ'مَعُوا لِضَعÙ'فِهِ فَهÙ'ÙˆÙŽ كَــرَدÙ'Ù'

Hadits Matruk adalah hadits yang menyendiri perawinya dan mereka (para ahli hadits) menyepakati Kedhaifan Rawi tersebut dan menolaknya


وَالكَــذِبُ المُخÙ'تَلَقُ المَصÙ'نُوعُ * عَلَى النَÙ'بِي فَــذَلِكَ المَوÙ'ضُوعُ

Hadits dusta yang dibuat-buat (dipalsukan) atas nama nabi maka itulah Hadits Maudhu’

وَقَــدÙ' أَتَتÙ' كَالجَوÙ'هَرِ المَكÙ'نُونِ * سَــمَÙ'ـيÙ'تُهَا Ù…ÙŽÙ†Ù'ظُومَةَ البَيÙ'قُونِي

Sungguh nadzham ini seperti Al Jauhar Al Maknun yang ku beri nama Mandzhumah Al Baiquuniyah

فَـــوÙ'Ù‚ÙŽ الثَÙ'لاثِينَ بِأَرÙ'بَعٍ أَتَتÙ' * أَبÙ'يَاتُهـــَا ثُمَÙ' بِخَيرٍخُـتِمَت

Datang dengan 34 bait kemudian ditutup dengan baik

Syarah al Manzumah al Baiquniyyah oleh Sheikh Muhammad Awwad al-Manqush
http://www.mediafire.com/?esa49t17dn4eh6o Part 1
http://www.mediafire.com/?1mro48zcqgt6g4o Part 2

Terjemah Kitab Baiquniyyah Untuk Hp

0 komentar:

Posting Komentar