Qiro'ah pada Pengajian Umum bersama Gus Mus



Qiroah dalam acara pengajian umum bersama Gus Mus dan Gus Ipul di Desa Bungurasih Waru Sidoarjo, oleh KH.Abdul Hamid Abdulloh Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Tanggal 17 Februari 2018

Tes Masuk MI Masjid Al-Akbar

Soal tes MI Masjid Al-akbar untuk Orang Tua






Ada Nobar Gerhana Bulan di Masjid Al-Akbar Surabaya

Petugas menyiapkan alat pemantau gerhana bulan, Rabu (31/1/2018).
SURABAYA, KOMPAS.com - Warga Surabaya memiliki tempat khusus untuk melihat secara langsung gerhana bulan total, Rabu (31/1/2018) malam. Pengurus Masjid Al-Akbar Surabaya menyediakan layar khusus untuk nonton bareng (Nobar) gerhana bulan.

Pantauan Kompas.com pukul 18.30 WIB, ratusan warga sudah memadati halaman masjid Al-Akbar Surabaya. Sementara petugas terlihat sedang menyiapkan alat khusus untuk melihat gerhana bulan. Ada dua layar berukuran besar yang disiapkan tidak jauh dari alat tersebut.

Seorang pemandu juga disiapkan untuk menjelaskan proses terjadinya gerhana bulan dari menit ke menit.

Di dalam masjid, berlangsung istigasah sebelum dilakukan salat gerhana berjamaah. salat gerhana atau salat khusuf yang dipimpin Imam Besar Masjid Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah.

Menurut Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Jawa Timur, Afif Amrullah, di Jawa Timur, proses gerhana bulan terjadi selama 3 jam 23 menit yaitu 18:48:22 sampai 22:11:11 WIB.

Total durasi gerhana selama 1 jam 16 menit yakni 19:51:42 sampai 21:07:51 WIB. Dia berharap cuaca di sekitar Surabaya cerah sehingga gerhana bulan dapat dilihat jelas.

"Semoga cuacanya cerah sehingga kita bisa nobar gerhana bulan," jelasnya.

http://regional.kompas.com/read/2018/01/31/22180071/ada-nobar-gerhana-bulan-di-masjid-al-akbar-surabaya

Saksikan Gerhana Bulan

SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengikuti salat gerhana bulan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

Mengenakan pakaian dan sarung putih, Gus Ipul tiba di Masjid Al Akbar tepat pukul 19.30 WIB dan langsung menuju sebuah teropong yang telah disediakan Lembaga Fallakiyah PWNU Jawa Timur.
"Alhamdulillah kita bisa menyaksikan fenomena ini. Ini adalah kebesaran Allah yang harus kita syukuri," kata Gus Ipul usai menyaksikan fenomena gerhana bulan, Rabu (31/1/2018) malam.

Menurutnya, melihat gerhana bulan juga merupakan fenomena alam yang menunjukkan betapa besarnya anugerah di alam ini.

"Gerhana bulan dibarengi salat gerhana. Kita rukuk dua kali menunjukkan betapa kita ini kecil dan harus mengagungkan Allah," ujar Gus Ipul.

Dalam kesempatan ini Gus Ipul juga menceritakan pengalamannya melihat keindahan gerhana bulan dengan menggunakan teropong yang ada di halaman Masjid Al Akbar.
https: img-k.okeinfo.net content 2018 02 01 519 1852958 saksikan-gerhana-bulan-gus-ipul-tanda-kebesaran-tuhan-yang-harus-disyukuri-D0kNqXQjrW.jpg
"Gerhana malam ini sungguh indah. Ini tentu mendorong dan memotivasi bertambahnya keimanan kita. Ketundukan kita pada Allah juga bertambah," ujarnya.

Sementara itu, ribuan warga menikmati fenomena gerhana bulan kali ini dari halaman masjid Al Akbar Surabaya. Sesaat setelah salat Magrib, ribuan warga berduyun-duyun ke Masjid Al Akbar.

Mereka mendapatkan kesempatan satu per satu menyaksikan keindahan gerhana bulan melalui sebuah teropong. Usai menikmati keindahan gerhana, warga lantas masuk ke dalam masjid untuk mengikuti salat gerhana.


Bertindak sebagai Imam Sholat adalah KH Abdul Hamid Abdullah yang merupakan Imam besar masjid Al Akbar; kemudian Khotib Sholat adalah Dr Abd Salam Nawawi yang merupakan pakar ilmu falaki UIN Sunan Ampel.

(erh)

https://news.okezone.com/read/2018/02/01/519/1852958/saksikan-gerhana-bulan-gus-ipul-tanda-kebesaran-tuhan-yang-harus-disyukuri

Usai Shalat Gerhana Bulan, Masjid Al-Akbar Siapkan Lokasi Swafoto

Surabaya (Antaranews Jatim) - Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) menyiapkan layar lebar di sekitar masjid untuk masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena gerhana bulan total pada Rabu, 31 Januari 2018.
Usai Shalat Gerhana Bulan, Masjid Al-Akbar Siapkan Lokasi Swafoto
"Kami siapkan di empat titik agar masyarakat bisa melihatnya dari layar lebar bagaimana proses terjadinya gerhana bulan, termasuk tempat untuk swafoto," ujar Sekretaris Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Hizbul Wathon, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Selain itu, di masjid yang mampu menampung 60 ribu jamaah tersebut juga akan digelar Shalat Khusuf atau shalat gerhana bulan yang dipimpin oleh Imam Besar Masjid Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah dan ceramah oleh KH Abdussalam Nawawi yang merupakan seorang pakar ilmu falak dan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.

Ia memprediksi jamaah yang akan mengikuti Shalat Khusuf yang dikerjakan setelah Isya tersebut jumlahnya mencapai puluhan ribu, atau sama seperti ketika dilakukan shalat gerhana matahari beberapa waktu lalu.

"Terlebih di berbagai media, termasuk media sosial sudah sangat ramai diberitakan, termasuk imbauan shalat gerhana bulan," ucap mantan Kabiro Umum Setdaprov Jatim tersebut.

Takmir masjid, kata dia, bekerja sama dengan Lajnah Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) juga menyiapkan teropong elektronik yang terhubung dengan layar sehingga setiap detik gerakan gerhana bisa terlihat di layar.

Terkait keamanan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian, Satpol PP dan tim keamanan Masjid Al Akbar serta remaja masjid, yang totalnya mencapai 150 personel.

Sementara itu, menyambut fenomena alam ini, Hizbul Wathon berharap masyarakat banyak mengeluarkan sedekah sebab sebab menolak bala bencana sekaligus menambah menambah ketaqwaan umat.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris LF PWNU Jatim Afif Amrullah menyampaikan gerhana bulan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia dari awal hingga tengah malam, termasuk fenomena "Supermoon" yang dapat disaksikan di negara-negara Asia, Australia, Amerika Utara dan Amerika Tengah.

"Di Jatim, proses keseluruhan gerhana terjadi selama 3 jam 23 menit yaitu 18:48:22 sampai 22:11:11WIB. Adapun durasi gerhana total terjadi selama 1 jam 16 menit yakni 19:51:42 sampai 21:07:51 WIB," katanya.

Ia mengimbau kepada kaum muslimin, nahdliyin dan Pengurus NU di seluruh tingkatan dapat melaksanakan pengamatan gerhana dan mensyiarkan secara syar'i dengan dzikir, shalat, khutbah, dan amal sholeh lainnya

https://jatim.antaranews.com/lihat/berita/248257/usai-shalat-gerhana-bulan-masjid-al-akbar-siapkan-lokasi-swafoto

Gus Ipul dan Emil Salat Gerhana di Masjid Al Akbar Surabaya

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf bersama Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak mengikuti salat khusuf atau salat gerhana bulan, di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (31/1). Salat sunnah mu’akad ini diikuti lebih dari 20 ribu jamaah.
Gus Ipul, sapaan karib Saifullah Yusuf, datang sekitar pukul 19.45 WIB, lebih dulu dari Emil yang datang sekitar pukul 20.00 WIB bersama istrinya Arumi Bachsin. Sebelum memasuki masjid, Gus Ipul menyempatkan diri menyapa tim Lembaga Falakiyah PWNU Jatim yang sedang mengoperasikan teleskop untuk memantau gerhana bulan. Dia pun sempat melihat langsung gerhana bulan melalui bilik teleskop.
Gus Ipul mengatakan, dia sengaja hadir di Masjid Al-Akbar untuk salat gerhana. Momentum Super Blue Blood Moon ini, kata Gus Ipul adalah momen untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT. “Ini adalah wujud kebesaran Allah SWT yang seharusnya membuat kita semakin tunduk kepada kebesaran-Nya sebagai Pencipta Alam Semesta ini,” ujarnya.
Mengenai pertemuannya dengan Emil dalam momentum salat gerhana di Masjid Al-Akbar ini, Gus Ipul mengatakan, hal itu tidak masalah. “Tidak ada masalah ini kan kegiatan keagamaan, ya. Ini kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Tepat pukul 20.00 WIB, salat gerhana berjamaah di Masjid Al-Akbar dilaksanakan. KH Abdul Hamid Abdullah Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mengimami salat yang diikuti lebih dari 20 ribu jemaah. Setelah salat gerhana nanti, Dr KH Salam Nawawi Pakar Ilmu Falak dari UINSA Surabaya akan memberikan ceramah keagamaan selaku Khatib dalam kegiatan ini.
Sementara itu, Emil mengaku berterima kasih bisa bersilaturahmi dengan warga NU yang lain. “Ini bagian dari silaturahim juga. Sebagai warga NU saya berterima kasih karena diberi kesempatan untuk datang dan ambil bagian dari acara ini,” katanya.
Emil menyempatkan mampir ke Surabaya setelah menghadiri acara di Bali menerima Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (Lakip). “Saya baru menerima Lakip dari Bali. Tadi landing langsung mampir ke sini. Kebetulan cocok waktunya, maka saya sempatkan mampir ke sini,” katanya. [iib]

http://harianbhirawa.com/2018/01/gus-ipul-dan-emil-salat-gerhana-di-masjid-al-akbar-surabaya/

Ribuan Orang Padati Masjid Al Akbar Saksikan Gerhana Bulan

Masyarakat Surabaya tak ingin kehilangan momen fenomena gerhana bulan total. Salah satu spot yang dijujuki warga adalah Masjid Al Akbar Surabaya. Sejak Rabu (31/1) sore, masjid terbesar di Jawa Timur itu sudah didatangi ribuan orang.
Gerhana Bulan
Berdasar pantauan JawaPos.com di Masjid Al Akbar, Tim Falakiyah Nahdlatul Ulama Jatim telah menyiapkan teropong khusus untuk memantau pergerakan gerhana bulan tersebut.

Sekretaris Lembaga Falakiyah NU Afif Amrullah mengatakan bahwa mendung tebal sempat menjadi kendala untuk melihat gerhana. Hujan memang sempat mengguyur Kota Pahlawan sekitar pukul 16.00 WIB. Namun selang satu jam kemudian sudah reda. "Tadi memang sempat terkendala hujan. Tapi Alhamdulillah gerhana sudah bisa terpantau," jelas Afif.
Afif melanjutkan, sesuai perhitungan astronomis, bumi mulai menghalangi cahaya matahari ke bulan sekitar pukul 18.48 untuk WIB. Gerhana total di langit Surabaya diprediksi akan terjadi pada pukul 20.29 WIB. "Akhir gerhana pada jam 22.11 WIB," lanjutnya.

Tim Falakiyah sendiri memakai teropong canggih buatan jerman. Teropong tersebut bergerak secara otomatis mengikuti bulan. "Peralatan kami bisa mengunci objek bulan. Beberapa waktu lalu sudah dites, daya tangkapnya cukup terang sampai guratan bulan terlihat," tegas Afif.

Masjid Al Akbar sendiri akan menggelar salat gerhana. Salat gerhana akan ditunaikan usai salat Isya. Salat gerhana itu akan dipimpin oleh Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya Abdul Hamid Abdullah. Selain itu, juga akan diselenggarakan istigosah.

Baharudin Ahmad, salah seorang warga asal Jambangan yang mendatangi masjid Al Akbar mengaku ingin menyaksikan langsung sekaligus mengucap rasa syukur. Dia datang bersama istri dan kedua anaknya.

"Sudah tahu sebelumnya kalau ada salat gerhana di sini. Sangat bersyukur karena bisa menyaksikan langsung gerhana bulan, makanya saya ajak keluarga untuk salat di sini," katanya.
https://www.jawapos.com/read/2018/01/31/185308/ribuan-orang-padati-masjid-al-akbar-saksikan-gerhana-bulan


Bersama ribuan warga, Gus Ipul Salat Gerhana di Masjid Al Akbar

Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengikuti salat Gerhana Bulan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Selasa (31/1) malam.

Mengenakan pakaian dan sarung putih, Gus Ipul tiba di Masjid Al Akbar tepat pukul 19.30 WIB dan langsung menuju sebuah teropong yang telah disediakan Lembaga Fallakiyah PWNU Jawa Timur.

"Alhamdulillah kita bisa menyaksikan fenomena ini. Ini adalah kebesaran Allah yang harus kita syukuri," kata Gus Ipul usai menyaksikan fenomena gerhana bulan.

Menurut Gus Ipul, melihat gerhana bulan juga merupakan fenomena alam yang menunjukkan betapa besarnya anugerah di alam ini.

"Gerhana bulan dibarengi salat Gerhana, kita rukuk dua kali menunjukkan betapa kita ini kecil dan harus mengagungkan Allah," ujar Gus Ipul.

Dalam kesempatan ini Gus Ipul juga menceritakan pengalamannya melihat keindahan gerhana bulan dengan menggunakan teropong yang ada di halaman Masjid Al Akbar.

"Gerhana malam ini sungguh indah. Ini tentu mendorong dan memotivasi bertambahnya keimanan kita. Ketundukan kita pada Allah juga bertambah," ujarnya.

Sementara itu, ribuan warga menikmati fenomena gerhana bulan kali ini dari halaman masjid Al Akbar Surabaya. Sesaat setelah salat Magrib, ribuan warga berduyun-duyun ke Masjid Al Akbar.

Mereka mendapatkan kesempatan satu per satu menyaksikan keindahan gerhana bulan melalui sebuah teropong. Usai menikmati keindahan gerhana, warga lantas masuk ke dalam masjid untuk mengikuti salat Gerhana.

Bertindak sebagai Imam salat adalah KH Abdul Hamid Abdullah yang merupakan Imam besar masjid Al Akbar; kemudian Khotib salat adalah Dr Abd Salam Nawawi yang merupakan Pakar Ilmu falaki UIN Sunan Ampel. [mtf]
https://www.merdeka.com/peristiwa/bersama-ribuan-warga-gus-ipul-sholat-gerhana-di-masjid-al-akbar.html

NU Jatim Gelar Shalat Gerhana Bulan Berjamaah di Masjid Nasional Al Akbar

NU Jatim Gelar Shalat Gerhana Bulan Berjamaah di Masjid Nasional Al AkbarJatim Newsroom– Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) melalui Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur menggelar shalat gerhana bulan secara berjamaah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Gerhana bulan total diperkirakan terjadi pada Rabu, 31 Januari 2018 besok, bertepatan dengan 14 Jumadil Awal 1439 Hijriah.

Sekretaris LFNU Jatim, Afif Amrullah, Selasa, (30/1) di kantor PWNU Jatim mengatakan gerhana bulan termasuk fenomena langka karena bulan berada di posisi terdekat dengan bumi, sehingga ukuran bulan terlihat lebih besar. Selain sebagai hiburan dan pengetahuan, gerhana bulan juga menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Shalat Gerhana Bulan disunnahkan secara berjamaah dan dilakukan setelah Shalat Isya, sunah lainnya adalah perbanyak sedekah. Shalat gerhana bulan akan dipimpin oleh Imam Besar Masjid Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah dan khotib akan disampaikan oleh KH Abdussalam Nawawi Pakar Ilmu Falak dan Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya,” terangnya.

Ia mengungkapkan gerhana bulan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia dari awal hingga tengah malam. Fenomena supermoon juga dapat disaksikan di negara-negara Asia, Australia, Amerika Utara dan Amerika Tengah.

“di Jawa Timur, proses keseluruhan gerhana terjadi selama 3 jam 23 menit yaitu antara 18:48:22 sampai 22:11:11WIB. Adapun durasi gerhana total terjadi selama 1 jam 16 menit yaitu antara 19:51:42 sampai 21:07:51 WIB,” tandasnya. (luk)

http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/nu-jatim-gelar-shalat-gerhana-bulan-berjamaah-di-masjid-nasional-al-akbar

Salat Khusuf, Swafoto, dan Nobar Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar

TEMPO.CO, Surabaya - Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menyiapkan layar lebar  untuk nonton bareng atau nobar gerhana bulan pada Rabu malam, 31 Januari 2018. Selain nobar, takmir masjid juga menyelenggarakan salat gerhana atau salat khusuf yang dipimpinan Imam Besar Masjid Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah.

"Kami siapkan empat titik agar masyarakat bisa melihatnya dari layar lebar bagaimana proses terjadinya gerhana bulan, termasuk tempat untuk swafoto" ujar Sekretaris Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Hizbul Wathon, Selasa, 30 Januari 2018.

Baca: Demi Gerhana Bulan Total, Lampu-lampu Monas Akan Dipadamkan

Hizbul menjelaskan, masjid yang mampu menampung 60 ribu jemaah tersebut  mengundang penceramah KH Abdussalam Nawawi, pakar ilmu falak dan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Diperkirakan jumlah jemaah mencapai puluhan ribu seperti ketika salat gerhana matahari beberapa waktu lalu.

Takmir masjid telah bekerja sama dengan Lajnah Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) yang menyiapkan teropong elektronik yang terhubung dengan layar. Dengan memakai alat ini diharapkan setiap detik gerakan bulan bisa terlihat di layar.

Salat Khusuf, Swafoto, dan Nobar Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar
Sekretaris LF PWNU Jawa Timur Afif Amrullah menambahkan, gerhana bulan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia dari awal hingga tengah malam, termasuk fenomena supermoon yang dapat dilihat di negara-negara Asia, Australia, Amerika Utara dan Amerika Tengah.

"Di Jawa Timur, proses keseluruhan gerhana bulan selama 3 jam 23 menit yaitu 18:48:22 sampai 22:11:11 WIB. Adapun durasi gerhana total terjadi selama 1 jam 16 menit yakni 19:51:42 sampai 21:07:51 WIB," tuturnya.

Dari Rejang Lebong, Bengkulu, dilaporkan salat khusuf dilaksanakan di Masjid Agung Baitul Makmur dengan imam M. Ali Muhamad serta penceramah Ketua MUI Rejang Lebong, Mabrursyah. Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi mengatakan sudah meminta para pegawai negeri dan masyarakat ikut salat gerhana bulan di Masjid Agung Baitul Makmur.

"Salat gerhana bulan ini belum tentu bisa dijumpai selama hidup kita, karena 100 tahun sekali baru ada. Jadi peristiwa ini bisa kita isi dengan mengikuti salat gerhana bulan secara berjamaah," kata Ahmad Hijazi.

https://www.teras.id/news/pat-2/20204/salat-khusuf-swafoto-dan-nobar-gerhana-bulan-di-masjid-al-akbar

Ribuan Orang Surabaya Sholat Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar

Ribuan Orang Surabaya Sholat Gerhana Bulan di Masjid Al AkbarKURAT.CO, Ribuan orang memadati Masjid Al Akbar Surabaya untuk melaksanakan sholat gerhana bulan, Rabu (31/1) malam.

Pantauan AKURAT.CO, antrian parkir kendaraan, baik roda maupun roda empat terlihat di depan pintu masuk Masjid Al Akbar. Tim keamanan masjid mengarahkan masyarakat agar parkir agar ke dalam karena tempat parkir sisi kanan sudah penuh.

Parkir diluar masjid juga kelihatan mau penuh karena masyarakat berbondong-bondong melihat gerhana bulan total.

Tim keamanan Masjid Al Akbar Surabaya, Sugeng mengatakan, masyarakat sudah banyak yang datang sejak pukuk 18.00 WIB

"Mulai habis magrib tadi sudah banyak yang berdatangan. Sampai sekarang gelombang masyarakat terus meningkat untuk datang sholat dan melihat gerhana bulan total," paparnya.

Usai sholat isya, masyarakat mengumandangkan takbir sebelum sholat gerhana bulan. Dalam sholat gerhana bulan ini yang bertindak sebagai imam adalah KH Abdul Hamid Abdullah.

Sebelum dimulai sholat, imam memberi penjelasan tata cara sholat gerhana bulan karena berbeda dengan sholat biasanya yakni lebih panjang. "Rokaat satu dan dua masibg-masing ruku'nya, dan membaca al fatihan dua kali," ujarnya

http://news.akurat.co/id-161330-read-ribuan-orang-surabaya-sholat-gerhana-bulan-di-masjid-al-akbar

Syukuri Fenomena Alam, Gus Ipul Salat Gerhana Bersama Ribuan Warga di MAS

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengikuti Salat Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS), Rabu (31/1) malam. Mengenakan pakaian dan sarung putih, Gus Ipul tiba di Masjid Al Akbar tepat pukul 19.30 WIB dan langsung menuju sebuah teropong yang telah disediakan Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur.

"Alhamdulillah kita bisa menyaksikan fenomena ini. Ini adalah kebesaran Allah yang harus kita syukuri," kata Gus Ipul usai menyaksikan fenomena gerhana bulan.

Menurut Gus Ipul, melihat gerhana bulan juga merupakan fenomena alam yang menunjukkan betapa besarnya anugerah di alam ini. "Gerhana bulan dibarengi Salat Gerhana, kita rukuk dua kali menunjukkan betapa kita ini kecil dan harus mengagungkan Allah," ujar Gus Ipul.

Dalam kesempatan itu Gus Ipul juga menceritakan pengalamannya melihat keindahan gerhana bulan dengan menggunakan teropong yang ada di halaman Masjid Agung Surabaya. "Gerhana malam ini sungguh indah. Ini tentu mendorong dan memotivasi bertambahnya keimanan kita. Ketundukan kita pada Allah juga bertambah," ujarnya.

Sementara itu, ribuan warga menikmati fenomena gerhana bulan kali ini dari halaman masjid Al Akbar Surabaya. Sesaat setelah Salat Magrib, ribuan warga berduyun-duyun ke Masjid Nasional Al Akbar Surabaya itu.

Mereka mendapatkan kesempatan satu per satu menyaksikan keindahan gerhana bulan melalui sebuah teropong. Usai menikmati keindahan gerhana, warga lantas masuk ke dalam masjid untuk mengikuti Salat Gerhana.

Bertindak sebagai Imam Salat Gerhana adalah KH Abdul Hamid Abdullah yang merupakan Imam besar masjid Al Akbar; kemudian Khotib Sholat adalah Dr Abd Salam Nawawi yang merupakan Pakar Ilmu Falaki UIN Sunan Ampel. (ian/rev)
https://www.bangsaonline.com/berita/41541/syukuri-fenomena-alam-gus-ipul-salat-gerhana-bersama-ribuan-warga-di-mas

Lokasi Shalat Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 di Surabaya, Warga Sidoarjo dan Gresik Bisa Ikut

Lokasi Shalat Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 di Surabaya, Warga Sidoarjo dan Gresik Bisa Ikut
SURYA.co.id | Surabaya - Gerhana Bulan Total akan berlangsung di Indonesia pada Rabu, 31 Januar 2018.

Bagi umat Muslim di Surabaya, akan ada Shalat Gerhana Bulan Total ini secara berjamaah.

Di beberapa masjid besar di kota Surabaya, dijadwalkan ada shalat gerhana bulan berjamah di waktu-waktu proses berjalannya gerhana bulan.

Informasi yang dihimpun Harian Surya, 2 masjid di kota Surabaya yang akan menyelenggarakan jamaah shalat Gerhana Bulan.

Di antaranya Masjid Raya Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya, Jalan Ahmad Yani serta masjid Al Akbar Surabaya.

Jadwal shalat jamaah gerhana bulan di Masjid Raya Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya, Jalan Ahmad Yani pada Rabu (31 Januari 2018) pukul 19.00 - 20.00 WIB dengan Khatib H. Abu Dzarrin al-Hamidy, M.Ag (Kaprodi Ilmu Falak FSH UIN SUNAN AMPEL SURABAYA).

Sementara di Masjid Al Akbar (Masjid Agung) Surabaya mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB bersama Dr KH Abdussalam Nawawi (Khotib) dan KH Abdul Hamid Abdullah (Imam).
Sekadar diketahui, Fenomena Gerhana Bulan Total pada Rabu, 31 Januari 2018 diperkirakan akan terjadi sore hari nanti.

Masyarakat Jawa Timur sendiri bisa jadi menyaksikan fenomena tersebut.

"Lewat mata telanjang juga bisa. Perkiraan kami besok malam sedikit berawan," ujar Kepala Lembaga Penelitian Antariksa (Lapan) Watukosek, Kabupaten Pasuruan, Yudha Risdianto pada SURYA.co.id, Selasa (30/1/2018).

Nah, jika anda ingin menyaksikan gerhana bulan anda juga harus memperhatikan cuaca esok hari.

Melansir dari situs BMKG, cuaca di Surabaya, Malang, Gresik atau Lamongan pada Rabu 31 Januari 2018 akan mendung.

Tidak hanya itu, dalam situs tersebut juga disampaikan peringatan kalau akan ada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Peringatan itu disampaikan situs BMKG untuk wilayah di Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Pasuruan, Ponorogo, Bondowoso, Situbondo, Trenggalek, Jombang, Blitar, Lumajang, Banyuwangi, Nganjuk, Lamongan, Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Malang.

Untuk diketahui, Gerhana Bulan yang terjadi 31 Januari 2018 merupakan Gerhana Bulan dalam konfigurasi bluemoon dan supermoon.

Sekadar diketahui, Fenomena Bluemoon merupakan peristiwa purnama tiap bulan.

Lalu, Supermoon merupakan fenomena alam di mana posisi bulan lebih dekat jaraknya dengan bumi.
Sekadar diketahui, Fenomena Gerhana Bulan Total pada Rabu, 31 Januari 2018 diperkirakan akan terjadi sore hari nanti.

Masyarakat Jawa Timur sendiri bisa jadi menyaksikan fenomena tersebut.

"Lewat mata telanjang juga bisa. Perkiraan kami besok malam sedikit berawan," ujar Kepala Lembaga Penelitian Antariksa (Lapan) Watukosek, Kabupaten Pasuruan, Yudha Risdianto pada SURYA.co.id, Selasa (30/1/2018).

Nah, jika anda ingin menyaksikan gerhana bulan anda juga harus memperhatikan cuaca esok hari.

Melansir dari situs BMKG, cuaca di Surabaya, Malang, Gresik atau Lamongan pada Rabu 31 Januari 2018 akan mendung.

Tidak hanya itu, dalam situs tersebut juga disampaikan peringatan kalau akan ada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Peringatan itu disampaikan situs BMKG untuk wilayah di Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Pasuruan, Ponorogo, Bondowoso, Situbondo, Trenggalek, Jombang, Blitar, Lumajang, Banyuwangi, Nganjuk, Lamongan, Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Malang.

Untuk diketahui, Gerhana Bulan yang terjadi 31 Januari 2018 merupakan Gerhana Bulan dalam konfigurasi bluemoon dan supermoon.

Sekadar diketahui, Fenomena Bluemoon merupakan peristiwa purnama tiap bulan.

Lalu, Supermoon merupakan fenomena alam di mana posisi bulan lebih dekat jaraknya dengan bumi.

Untuk kali ini, ukuran bulan yang bisa dilihat oleh mata akan menjadi lebih besar 14 persen dan 30 persen lebih terang.

Keistimewaan gerhana kali ini, lanjutnya, bulan akan berbentuk bulat besar dan bercahaya kemerahan.

Dijelaskan, gerhana bulan kerap disebut dengan istilah bloodmoon. Istilah ini karena warna gerhana ketika itu merah.

"Berbeda dengan cahaya bulan biasa yang keemasan," kata Yudha Risdianto. (*)
http://surabaya.tribunnews.com/2018/01/31/lokasi-shalat-gerhana-bulan-total-31-januari-2018-di-surabaya-warga-sidoarjo-dan-gresik-bisa-ikut



Lima Keunggulan Shalat dan Nobar Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar

Masjid Al Akbar – Dalam Rapat Koordinasi dengan Lembaga Falakiyah PWNU Jatim, Masjid Al Akbar Surabaya menyetuskan lima keunggulan shalat dan nobar gerhana bulan di Masjid Al Akbar. “Pada hari Rabu (31/1) pukul 18:48 – 22:11 WIB akan terjadi Gerhana Bulan. Saat purnama posisi bulan mencapai titik terdekat dengan bumi sehingga purnama akan terlihat besar dari biasanya,” kata A Afif Amrullah setelah rapat koordinasi (29/1).

Karena posisi bulan begitu jelas, maka Masjid Al Akbar mencetuskan lima keunggalan shalat dan nobar di MAS. “Masjid Al Akbar akan menyiapkan empat layar lebar dengan latarbelakang gerhana secara real time, sehingga nanti bisa menjadi wahana selfie,” kata H Helmy M Noor Humas MAS.

Kedua, agar selfie terlihat bagus maka MAS dan LFNU menggunakan teropong bintang Explore Scientific ED 80. “Jika cuaca cerah dan tidak hujan akan terlihat jelas,” lanjut Afif.

Ketiga Masjid Al Akbar sebagai tempat ibadah tentu ingin mewujudkan rasa syukur kepada Allah sekaligus belajar fenomena alam atau belajar ilmu astronomi/falak.

“Keempat, untuk menciptakan itu shalat gerhana bulan akan diimami oleh KH Abdul Hamid Abdullah Imam Besar Masjid Al Akbar dan khotib akan disampaikan oleh KH Abdussalam Nawawi Pakar Ilmu Falak dan Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya,” jelas Helmy.

Sedangkan yang kelima untuk mewujudkan itu semua dan agar para jamaah merasa nyaman dan khusus, Masjid Al Akbar akan menggunakan semua fasilitasnya. Mulai dari parkir yang luas, aman, lingkungan bersih dan suci serta didukung makanan kuliner bervariasi. “Hanya di Masjid Al Akbar jamaah akan mendapatkan lima hal spesial itu sekaligus” pungkas Helmy. ROF

http://www.masjidalakbar.or.id/2018/01/29/lima-keunggulan-shalat-dan-nobar-gerhana-bulan-di-masjid-al-akbar/

Salat Khusuf, Swafoto, dan Nobar Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar

Salat Khusuf, Swafoto, dan Nobar Gerhana Bulan di Masjid Al Akbar
TEMPO.CO, Surabaya - Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menyiapkan layar lebar  untuk nonton bareng atau nobar gerhana bulan pada Rabu malam, 31 Januari 2018. Selain nobar, takmir masjid juga menyelenggarakan salat gerhana atau salat khusuf yang dipimpinan Imam Besar Masjid Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah.

"Kami siapkan empat titik agar masyarakat bisa melihatnya dari layar lebar bagaimana proses terjadinya gerhana bulan, termasuk tempat untuk swafoto" ujar Sekretaris Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Hizbul Wathon, Selasa, 30 Januari 2018.


Hizbul menjelaskan, masjid yang mampu menampung 60 ribu jemaah tersebut  mengundang penceramah KH Abdussalam Nawawi, pakar ilmu falak dan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Diperkirakan jumlah jemaah mencapai puluhan ribu seperti ketika salat gerhana matahari beberapa waktu lalu.

Takmir masjid telah bekerja sama dengan Lajnah Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) yang menyiapkan teropong elektronik yang terhubung dengan layar. Dengan memakai alat ini diharapkan setiap detik gerakan bulan bisa terlihat di layar.


Sekretaris LF PWNU Jawa Timur Afif Amrullah menambahkan, gerhana bulan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia dari awal hingga tengah malam, termasuk fenomena supermoon yang dapat dilihat di negara-negara Asia, Australia, Amerika Utara dan Amerika Tengah.

"Di Jawa Timur, proses keseluruhan gerhana bulan selama 3 jam 23 menit yaitu 18:48:22 sampai 22:11:11 WIB. Adapun durasi gerhana total terjadi selama 1 jam 16 menit yakni 19:51:42 sampai 21:07:51 WIB," tuturnya.

Dari Rejang Lebong, Bengkulu, dilaporkan salat khusuf dilaksanakan di Masjid Agung Baitul Makmur dengan imam M. Ali Muhamad serta penceramah Ketua MUI Rejang Lebong, Mabrursyah. Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi mengatakan sudah meminta para pegawai negeri dan masyarakat ikut salat gerhana bulan di Masjid Agung Baitul Makmur.

"Salat gerhana bulan ini belum tentu bisa dijumpai selama hidup kita, karena 100 tahun sekali baru ada. Jadi peristiwa ini bisa kita isi dengan mengikuti salat gerhana bulan secara berjamaah," kata Ahmad Hijazi.


https://nasional.tempo.co/read/1055828/salat-khusuf-swafoto-dan-nobar-gerhana-bulan-di-masjid-al-akbar

LFNU Jatim-Masjid Al-Akbar Akan Berjamaah Shalat Gerhana Bulan



Berdasarkan almanak hisab Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur, akan terjadi gerhana bulan pada Rabu (31/1) mulai pukul 18:48 hingga 22:11 WIB. Karena itu, LFNU Jawa Timur bekerja sama dengan Masjid Nasional Al-Akbar akan menggelar Shalat Gerhana dan melihat fenomena alam dan kebesaran Allah itu secara langsung.

"Gerhana bulan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia dari awal hingga tengah malam. Dapat juga disaksikan di negara-negara Asia lainnya, juga Australia, Amerika Utara dan Tengah," kata Sekertaris LFNU Jatim A. Afif Amrullah saat ditemui usai rapat koordinasi bersama manajemen masjid itu, Senin (29/1).

Lembaga Falakiyah akan menyiapkan teropong yang secara langsung bisa mengintip aktivitas gerhana bulan. Menurut Afif, hal itu dilakukan karena pengamatan gerhana bulan bagian dari syiar agama, edukasi dan kajian ilmu pengetahuan, khususnya tentang ilmu falak atau lmu astronomi.

Shalat sunah Gerhana Bulan akan dilakukan setelah Shalat Isya berjamaah. Shalat Gerhana Bulan akan dilakukan secara berjamaah dan diimami KH Abdul Hamid Abdullah dan khotib KH Abdussalam Nawawi. 

"Shalat Gerhana Bulan disunnahkan secara berjamaah dan dilakukan setelah Shalat Isya, sunah lainnya adalah perbanyak sedekah," pungkas Afif. (Rof Maulana/Abdullah Alawi)

https://www.nu.or.id/post/read/85682/lfnu-jatim-masjid-al-akbar-akan-berjamaah-shalat-gerhana-bulan-

Besok, Shalat Gerhana Berjamaah di Masjid Al-Akbar Surabaya

Besok, Shalat Gerhana Berjamaah di Masjid Al-Akbar Surabaya
Dalam almanak hisab Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur, terjadi gerhana bulan pada Rabu, 31 Januari 2018, mulai pukul 18:48 hingga 22:11 WIB. Menyambut fenomena alam tersebut, LFNU Jawa Timur bekerja sama dengan Masjid Nasional Al-Akbar akan menggelar Shalat Gerhana dan melihat fenomena alam dan kebesaran Allah itu secara langsung.

Dalam Shalag Gerhana Bulan kali ini, KH Abdusshomad Buchori, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bertindak sebagai imam sekaligus khatibnya. Kiai Abdusshomad juga dikenal sebagai Imam Besar Masjid yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.

"Gerhana bulan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia dari awal hingga tengah malam. Dapat juga disaksikan di negara-negara Asia lainnya, juga Australia, Amerika Utara dan Tengah," kata Sekretaris LFNU Jatim A. Afif Amrullah, dalam siaran pers diterima ngopibareng.id, Selasa (30/1/2018).

Lembaga Falakiyah akan menyiapkan teropong yang secara langsung bisa mengintip aktivitas gerhana bulan. Menurut Afif, hal itu dilakukan karena pengamatan gerhana bulan bagian dari syiar agama, edukasi dan kajian ilmu pengetahuan, khususnya tentang ilmu falak atau lmu astronomi.

Shalat sunah Gerhana Bulan akan dilakukan setelah Shalat Isya berjamaah. Shalat Gerhana Bulan akan dilakukan secara berjamaah dan diimami KH Abdul Hamid Abdullah dan khotib KH Abdussalam Nawawi.

"Shalat Gerhana Bulan disunnahkan secara berjamaah dan dilakukan setelah Shalat Isya, sunah lainnya adalah perbanyak sedekah," pungkas Afif. (adi)
https://www.ngopibareng.id/timeline/besok-shalat-gerhana-berjamaah-di-masjid-al-akbar-surabaya-1042520