Menuntun Ikrar Islam

 Ir Nicolas Tamonsang masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya, usai salat Jumat. “Saya masuk Islam atas kesadaran saya sendiri tanpa ada paksaan dari siapa pun,” tegas Nicolas di depan Imam Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), KH Abdul Hamid, Jumat (24/1/2020). Ikrar Nicolas itu juga disaksikan beberapa jamaah salat Jumat yang belum pulang.

Yang menarik, ia mengaku masuk Islam karena awalnya termotivasi oleh kedua orang tuanya. Menurut dia, dua orang tuanya muslim. Tapi, ia sendiri sempat beragama Kristen. “Keluarga saya kebanyakan beragama Islam,” kata warga Gunungsari Indah Kota Surabaya itu.

Ia lalu dituntun membaca dua kalimat syahadat oleh Kiai Abdul Hamid. Begitu ia selesai ikrar membaca dua kalimat syahadat, keluarga perempuan yang ikut mendampingi langsung menangis haru. Ia menyeka air matanya di depan para jamaah masjid yang ikut menyaksikan.

Nicolas lalu menandatangani dokumen pernyataan memeluk agama Islam. Dua saksi yang ia bawa juga ikut tandatangan dokumen tersebut di depan Kiai Abdul Hamid. “Setelah masuk Islam sampean harus bisa melaksanakan rukun Islam. Ya salat, zakat, puasa dan kalau mampu naik haji,” saran Kiai Abdul Hamid. Nicolas mengangguk-mengangguk.

Acara ikrar pembacaan dua kalimat syahadat itu kemudian diakhiri dengan doa yang dipimpin Kiai Abdul Hamid. “Semoga istiqomah sampai akhir hayat,” kata Kiai Abdul Hamid mendoakan. Doa itu diamini para jamaah salat Jumat Masjid Al-Akbar Surabaya.

Menurut Seriyono, staf Masjid Al-Akbar Surabaya yang mengurusi para muallaf, banyak sekali warga non-muslim yang belakangan masuk Islam. “Tapi mereka tidak selalu hari Jumat. Ada yang masuk Islam di luar hari Jumat. Hanya saja dianjurkan mereka berikrar baca syahadat pada hari Jumat. Kan jamaah yang salat Jumat di sini juga banyak yang dari luar kota,” katanya.

Selain itu juga untuk syiar. “Selain itu, kalau hari Jumat kan banyak yang ikut mendoakan,” kata Kiai Abdul Hamid.


Festival Qurani Tingkat Provinsi Jawa Timur

 Pesantren Tahfidzul Qur’an “Cinta Rosululloh” Tamping Mojo, Kecamatan Tembelang Jombang, hari Kamis (23/1/2020) berhasil melahirkan 36 generasi muda putra putri Hafiz Qur’ani Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Mereka para penghafal Alqur’an ini telah mampu menunjukkan kemampuan di depan Hakim Juri yang seleksinya dilaksanakan tanggal 19-22 di Horison Yusro Hotel sekaligus dilakukan penutupan oleh Pendiri PTQ “Cinta Rosululloh” KH Ahmad Rifa’i. Sebelumnya, pada Minggu (12/1) pembukaan dilaksanakan di GOR Merdeka Jombang, diikuti 1.730 peserta se-Jawa Timur.

Saat pembukaan langsung dilakukan audisi peserta, untuk menentukan tiga kategori, yakni hafal 10 Juz, hafal 20 Juz, dan hafal 30 Juz, dan tersaring 325 peserta putra-putri. Dari jumlah tersebut, diambil masing-masing Juara I sampai Harapan III.

KH Ahmad Rifa’i, S.H., sebelum menutup acara mengatakan, dalam Festival Qur’ani ini tidak ada yang kalah, siapa yang kalah? Yang kalah adalah orang-orang yang tidak istiqomah membaca dan mencintai Al Qur’an, katanya.

Dia berpesan yang belum berhasil tetaplah istiqomah mencitai Allah, dengan cara terus membaca Al Qur’an. Insya Allah di lain waktu bisa menjadi juara. Kegiatan yang pertama ini, mendapat apresiasi luar biasa. Untuk itu, pihaknya rencana akan meningkatkan festival ini menjadi level nasional.

“Dari hasil ini, Insya Allah tahun depan kita jadikan Festival Qur’ani Tingkat Nasional. Seleksi dilakukan disetiap Provinsi se-Indonesia, kemudian Final digelar di Jombang,” tukas Gus Rifa’i, panggilan akrab pengacara hukum yang beraktivitas di Jakarta ini.



Penilaian serupa juga di sampaikan oleh KH Abdul Hamid Ketua LPTQ Jawa Timur, sang juara Hafiz Nasional.

Menurut Abdul Hamid, penyelenggaraan Festival Qur’ani mandiri oleh PTQ Cinta Rosululloh setara dengan kegiatan yang dilakasanakan oleh pemerintah.

Bahkan lebih luar biasa karena peserta dan hakim juri, diinapkan di hotel, semua ditanggung oleh KH Ahmad Rifa’i.

Para Juara yang dilahirkan juga kualitasnya tidak lebih rendah dari MTQ Tingkat Provinsi. “Saya sangat mendukung apabila kegiatan serupa ini digelar menjadi level nasional,” ujarnya.


 

Sumber : https://optimistv.co.id/kh-ahmad-rifai-menyerahkan-piala-dan-hadiah-juara-festival-qurani-se-jatim/