Ikuti MTQ Kab Tuban 2020

 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIX tingkat Kabupaten Tuban 2020 resmi dimulai. Pembukaan sekaligus pengambilan sumpah dewan hakim dilaksanakan Senin (26/10) malam di Pendapa Krida Manunggal Tuban.

Pembukaan festival pemuliaan Alquran yang diselenggarakan dua tahunan itu dilaksanakan secara virtual dengan menayangkan video yel-yel masing-masing kafilah dari 20 kecamatan se-Kabupaten Tuban. Sedangkan pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si.

Hadir menyaksikan prosesi pembukaan MTQ ke-29 tersebut, Bupati Tuban H. Fathul Huda, Wakil Bupati Ir. Noor Nahar Hussein, M.Si., serta Ketua LPTQ Provinsi Jawa Timur KH Abdul Hamid.

KH Abdul Hamid Abdulloh

Pembinaan Kolektif tahap III peserta MTQ Provinsi Jawa Timur

 Pembukaan resmi pembinaan dibuka langsung oleh KH. Abdul Hamid, SH., M.Si Ketua III LPTQ Jatim.

Dalam sambutannya Qari’ yang pernah juara Tilawah Tingkat Internasional tersebut menyampaikan harapan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam event MTQ Nasional tahun ini.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap agar Kafilah MTQ Jawa Timur tahun 2020 ini bisa tampil maksimal sehingga bisa membawa harus Provinsi Jatim di Tingkat Nasional.” tuturnya



Oleh karena itu, beliau mengajak kepada semua dewan pembina, peserta dan panitia untuk melaksanakan tugas dan amanah masing-masing dengan penuh tanggung jawab dan didasari dengan keikhlasan. Pembinaan ini diharapkan akan dicatat sebagai amal ibadah.

“Semoga upaya ini dicatat sebagai bukti kecintaan kita kepada Al-Qur’an dan akhirnya kita semua akan mendapatkan syafaat Al-Qur’an di hari kiamat kelak.” tuturnya

“Kita ini sama-sama memikul amanah. Mari amanah ini kita emban kita laksanakan dengan penuh tanggungjawab dan usaha yang maksimal” tegasnya

“Goalnya adalah Kafilah MTQ Jawa Timur bisa tampil di MTQ Nasional dengan maksimal. Kafilah Jatim bisa menjadi kafilah yang terbaik.” pungkasnya



Nuzulul Qur'an Lawan Covid

"Hari ini kita berada di malam 17 Ramadhan dalam suasana pandemik Covid-19, kita mengikhtiarkan bersama. Semua yang saya hormati Forkompimda Kabupaten/Kota, 17 Bupati/Walikota telah berkenan membaca Juz 30," ucap Khofifah, Sabtu malam (9/5).

Khofifah menuturkan, acara ini merupakan ikhtiar Pemprov Jawa Timur dalam menghadapi pandemik Covid-19 di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur. Sekaligus memperingati Malam Nuzulul Quran yang jatuh pada hari ke-17 Ramadhan.

"Ini menjadi bagian dari ikhtiar kita semua. Bagaimana kita bersama-sama mencoba membaca, memahami, dan tentu mencoba untuk bisa memaksimalkan melaksanakan apa yang menjadi perintah Al Quran Nur Kareem," ujarnya.

Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini menjelaskan, 2.020 kali khatam Al Quran di malam Nuzulul Quran ini antara lain sebagai bentuk ikhtiar sejak awal ia menjabat Gubernur bersama Wakilnya Emil Dardak yang beritikad akan memberikan penghormatan kepada para penghafal Al Quran di Jawa Timur.

Sekaligus merangkul seluruh pejabat dalam hal ini Bupati dan Walikota beserta jajaran untuk bersama-sama berikhtiar secara spiritual menghadapi pandemik Covid-19 di bulan suci Ramadhan ini.

"Oleh karena itu di dalam APBD kami ada tunjangan kehormatan untuk para hafiz dan Hafizah. Tahun ini ada 4.000 Hafiz dan Hafizah yang kami berikhtiar untuk memberikan tunjangan kehormatan kepada mereka. Kemarin mereka membaca bersama-sama secara mandiri dari rumah masing-masing dikoordinasikan oleh Al Mukarrom, Kyai Abdul Hamid Abdullah. Mereka masing-masing membaca 15 Juz dalam 2 hari. Maka 2.000 khatam Al Quran dari para hafiz Hafizah," sambungnya.

Selain itu, Pemprov Jawa Timur juga meminta para OPD dan Korwil untuk juga 20 kali khatam Al Quran. "Jadi, InsyaAllah ada 2.020 kali hatam Al Quran," kata Khofifah.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengajak semua lapisan masyarakat untuk berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah sang Maha Pencipta nan Maha Pengasih Penyayang agar Indonesia segera dibebaskan dari belenggu wabah Covid-19 melalui Khatam Al Quran malam ini.


Sumber : https://nusantara.rmol.id/read/2020/05/10/434108/Peringati-Nuzulul-Quran-Secara-Online,-Pemprov-Jatim-Bersama-17-Bupati/Walikota-Dan-4.000-Hafiz-Khataman-Al-Quran-

Hadiri Penerimaan Insentif Huffadz Secara SImbolis

 Rabu, 27 April 2020, sedikitnya 20 perwakilan dari 4.000 menerima penyerahan tunjangan kehormatan dari Gubernur Khofifah di Grahadi, Surabaya.

Gubernur Khofifah, mengatakan bahwa tunjangan kehormatan ini diberikan sesuai janji kerja dalam 9 Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Berkah secara khusus pemberian tunjangan kehormatan Provinsi Jatim.

Hadir dalam penyerahan tunjangan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Kepala Inspektorat – Drs Helmy, Drs Hudiyono – Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial, Pemprov Jawa Timur, KH Abdul Hamid, SH, M.Si – Ketua III LPTQ , Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran.
4.000 Huffadz di Jatim

Dalam laporannya KH Abdul Hamid, mengatakan jumlah huffadz yang terdata masuk seleksi di seluruh Jawa Timur berjumlah 4.000 orang. Seleksi dilakukan untuk mengetahui kapasitas dan integritas huffadz. Tidak sekadar hafalan semata.

“Kalau tidak diseleksi akan sangat besar jumlahnya. Seleksinya itu terkait hafalan itu sendiri, kualitas bacaan, kelancaran, pengertian dan pemahaman ayat Alquran serta adanya pengabdian kepada masyarakat, atau mengajar,” ujar KH Abdul Hamid, SH, M.Si, Ketua III LPTQ Provinsi Jawa Timur.

Dari acara itu terungkap, ada beberapa daerah yang tidak mengirim huffadz untuk diikutkan seleksi yakni Kabupaten Ngawi dan Kota Batu.

Sementara huffadz yang terbanyak ditempati oleh Kabupaten/Kota Mojokerto, dengan jumlah 400 hafidz dan hafidzah. Di urutan selanjutnya di atas 200 orang, adalah Tulungagung, Gresik, dan Sidoarjo.

“Jumlah ini hasil seleksi sejak 2015 berasal dari 36 Kabupaten/Kota. Hanya Ngawi dan Batu belum. Tahun 2020 khusus seleksi Ngawi dan Batu sejumlah 100 orang. Dengan porsi anggaran terbatas karena tersedot Covid,” jelasnya.

Dia bersyukur ada kenaikan tunjangan menjadi Rp 250 ribu per bulan per orang. Sebelumnya Rp 150 ribu per orang.

Daftar Santri Sukses Jebolan PPTQ Surabaya

  1. Asrus Tsani - Surabaya Juara MTQ Provinsi Jatim Qiro'ah Sab'ah
  2. Ach Dzanial - Madiun. Juara MTQ Nasional Tilawah Anak, Remaja, Dewasa
  3. Agus Suyono- Blitar Juara MTQ Provinsi Jawa Timur Tilawah Remaja  
  4. A. Rif'at- Lamongan, Juara MTQ Kabupaten Tilawah, Hifdz
  5. Fatkhurrohman- Kediri
  6. A. Nidzom - Gresik
  7. Moh. Saifi - Krian
  8. A. Sholehuddin - Surabaya
  9. Naufal - Sumenep
  10. Ahmad - Jember
  11. Fachruddin- Gresik
  12. A. Sigit - Sidoarjo
  13. Sofyan Tsauri- Sidoarjo , Juara MTQ Nasional Tilawah
  14. Hermin - Bangkalan
  15. Samsul - Bangkalan
  16. Fauzan - Sumenep, Hafidz
  17. Rifa'i- Kediri
  18. M Aula - Madiun
  19. Bustan - Sumenep
  20. Faris - Bangkalan
  21. Makiyuddin - Bojonegoro

Hadiri Peletakan Batu Pertama Taman Asma'ul Husna


 

Jumat, (13/3/2020) digelar peletakkan batu pertama sebagai simbolis Taman Asmaul Husna akan segera di bangun di Masjid Al-Akbar Surabaya.
Pelatakkan batu dilakukan oleh Ketua DMI Jawa Timur H Roziqin, dilanjutkan Imam Besar KH Abdul Hamid Abdullah, Imam Besar Masjid Al Akbar Prof Dr KH Ridwan Nasir, MA, Kasie Tarbiyah H Hasan Ubaidillah dan ditutup oleh Ketua BPP Masjid Nasional Al Akbar Surabaya H Sudjak.

Di atas tanah dua ribu meter persegi ini akan ada 113 pilar, 99 pilar Asmaul Husna, 5 pilar rukun Islam, dan 9 pilar Walisongo.

Qiyamul Lail Maret

 

Ikuti Sholat Qiyamul Lail dan Subuh Berjamaah. Di Masjid Al-Akbar Surabaya Tanggal 1 Maret 2020 Jam 1:30 s.d Selesai.

Menuntun Ikrar Islam

 Ir Nicolas Tamonsang masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya, usai salat Jumat. “Saya masuk Islam atas kesadaran saya sendiri tanpa ada paksaan dari siapa pun,” tegas Nicolas di depan Imam Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), KH Abdul Hamid, Jumat (24/1/2020). Ikrar Nicolas itu juga disaksikan beberapa jamaah salat Jumat yang belum pulang.

Yang menarik, ia mengaku masuk Islam karena awalnya termotivasi oleh kedua orang tuanya. Menurut dia, dua orang tuanya muslim. Tapi, ia sendiri sempat beragama Kristen. “Keluarga saya kebanyakan beragama Islam,” kata warga Gunungsari Indah Kota Surabaya itu.

Ia lalu dituntun membaca dua kalimat syahadat oleh Kiai Abdul Hamid. Begitu ia selesai ikrar membaca dua kalimat syahadat, keluarga perempuan yang ikut mendampingi langsung menangis haru. Ia menyeka air matanya di depan para jamaah masjid yang ikut menyaksikan.

Nicolas lalu menandatangani dokumen pernyataan memeluk agama Islam. Dua saksi yang ia bawa juga ikut tandatangan dokumen tersebut di depan Kiai Abdul Hamid. “Setelah masuk Islam sampean harus bisa melaksanakan rukun Islam. Ya salat, zakat, puasa dan kalau mampu naik haji,” saran Kiai Abdul Hamid. Nicolas mengangguk-mengangguk.

Acara ikrar pembacaan dua kalimat syahadat itu kemudian diakhiri dengan doa yang dipimpin Kiai Abdul Hamid. “Semoga istiqomah sampai akhir hayat,” kata Kiai Abdul Hamid mendoakan. Doa itu diamini para jamaah salat Jumat Masjid Al-Akbar Surabaya.

Menurut Seriyono, staf Masjid Al-Akbar Surabaya yang mengurusi para muallaf, banyak sekali warga non-muslim yang belakangan masuk Islam. “Tapi mereka tidak selalu hari Jumat. Ada yang masuk Islam di luar hari Jumat. Hanya saja dianjurkan mereka berikrar baca syahadat pada hari Jumat. Kan jamaah yang salat Jumat di sini juga banyak yang dari luar kota,” katanya.

Selain itu juga untuk syiar. “Selain itu, kalau hari Jumat kan banyak yang ikut mendoakan,” kata Kiai Abdul Hamid.


Festival Qurani Tingkat Provinsi Jawa Timur

 Pesantren Tahfidzul Qur’an “Cinta Rosululloh” Tamping Mojo, Kecamatan Tembelang Jombang, hari Kamis (23/1/2020) berhasil melahirkan 36 generasi muda putra putri Hafiz Qur’ani Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Mereka para penghafal Alqur’an ini telah mampu menunjukkan kemampuan di depan Hakim Juri yang seleksinya dilaksanakan tanggal 19-22 di Horison Yusro Hotel sekaligus dilakukan penutupan oleh Pendiri PTQ “Cinta Rosululloh” KH Ahmad Rifa’i. Sebelumnya, pada Minggu (12/1) pembukaan dilaksanakan di GOR Merdeka Jombang, diikuti 1.730 peserta se-Jawa Timur.

Saat pembukaan langsung dilakukan audisi peserta, untuk menentukan tiga kategori, yakni hafal 10 Juz, hafal 20 Juz, dan hafal 30 Juz, dan tersaring 325 peserta putra-putri. Dari jumlah tersebut, diambil masing-masing Juara I sampai Harapan III.

KH Ahmad Rifa’i, S.H., sebelum menutup acara mengatakan, dalam Festival Qur’ani ini tidak ada yang kalah, siapa yang kalah? Yang kalah adalah orang-orang yang tidak istiqomah membaca dan mencintai Al Qur’an, katanya.

Dia berpesan yang belum berhasil tetaplah istiqomah mencitai Allah, dengan cara terus membaca Al Qur’an. Insya Allah di lain waktu bisa menjadi juara. Kegiatan yang pertama ini, mendapat apresiasi luar biasa. Untuk itu, pihaknya rencana akan meningkatkan festival ini menjadi level nasional.

“Dari hasil ini, Insya Allah tahun depan kita jadikan Festival Qur’ani Tingkat Nasional. Seleksi dilakukan disetiap Provinsi se-Indonesia, kemudian Final digelar di Jombang,” tukas Gus Rifa’i, panggilan akrab pengacara hukum yang beraktivitas di Jakarta ini.



Penilaian serupa juga di sampaikan oleh KH Abdul Hamid Ketua LPTQ Jawa Timur, sang juara Hafiz Nasional.

Menurut Abdul Hamid, penyelenggaraan Festival Qur’ani mandiri oleh PTQ Cinta Rosululloh setara dengan kegiatan yang dilakasanakan oleh pemerintah.

Bahkan lebih luar biasa karena peserta dan hakim juri, diinapkan di hotel, semua ditanggung oleh KH Ahmad Rifa’i.

Para Juara yang dilahirkan juga kualitasnya tidak lebih rendah dari MTQ Tingkat Provinsi. “Saya sangat mendukung apabila kegiatan serupa ini digelar menjadi level nasional,” ujarnya.


 

Sumber : https://optimistv.co.id/kh-ahmad-rifai-menyerahkan-piala-dan-hadiah-juara-festival-qurani-se-jatim/